Keceriaan dalam Lingkaran: Mengenal Lagu Daerah Jamuran

Tanah Jawa memiliki beragam lagu daerah yang seringkali mengiringi permainan anak-anak dan menggambarkan kehidupan sosial yang sederhana. Salah satunya adalah “Jamuran“, sebuah lagu daerah yang populer dan biasanya dinyanyikan sambil bermain membentuk lingkaran seperti tumbuhnya jamur. Melalui lirik yang sederhana dan melodi yang riang, “Jamuran” menciptakan suasana kebersamaan dan kegembiraan. Mari kita telaah lebih lanjut tentang lagu daerahJamuran“, lirik, cara bermain yang menyertainya, dan popularitasnya.

Asal Usul dan Suasana Riang Lagu Jamuran

Asal usul pasti lagu daerahJamuran” diperkirakan berasal dari Jawa Tengah. Lagu ini telah lama menjadi bagian dari tradisi bermain anak-anak di pedesaan Jawa. Iramanya yang ceria dan mudah diikuti membuat anak-anak senang menyanyikannya sambil bergerak dan bermain bersama. Nama “Jamuran” sendiri mengacu pada permainan di mana anak-anak berpegangan tangan membentuk lingkaran seperti tumbuhnya jamur di tanah.

Menyanyi Sambil Bermain: Lirik Sederhana Jamuran

Lirik lagu daerahJamuran” sangat sederhana dan berulang, sesuai dengan fungsinya sebagai pengiring permainan anak-anak. Berikut adalah lirik yang paling umum dikenal:

Jamuran ya gegethok (Jamuran ya berbenturan) Jamur apa ya enak? (Jamur apa ya enak?) Jamur gajih mblendhung kaya pathak (Jamur gajih besar seperti tempurung)

Pengulangan lirik ini dengan penambahan nama-nama jamur yang berbeda di setiap baitnya menciptakan variasi dan keseruan dalam permainan. Nama-nama jamur yang disebutkan biasanya adalah jenis-jenis jamur yang dikenal oleh anak-anak di lingkungan mereka.

Permainan Tradisional Jamuran yang Mengasyikkan

Permainan “Jamuran” biasanya dimainkan oleh beberapa anak yang saling berpegangan tangan membentuk lingkaran. Sambil menyanyikan lagu daerahJamuran“, mereka bergerak berputar. Pada saat lirik “Jamur apa ya enak?”, salah satu anak akan menyebutkan nama jamur. Anak-anak kemudian akan menirukan bentuk jamur tersebut dengan gerakan tubuh mereka. Misalnya, jika disebutkan “Jamur payung” (jamur payung), mereka akan mengangkat tangan ke atas seperti payung. Permainan ini terus berlanjut dengan penyebutan nama-nama jamur lainnya.

Informasi Tambahan:

Menurut pengamatan di sebuah acara bermain anak-anak di Desa Wisata Candirejo, Magelang pada hari Rabu, 23 April 2025, lagu daerahJamuran” masih sering dinyanyikan dan dimainkan oleh anak-anak. Ibu Siti Aminah, seorang pengelola desa wisata, menyatakan bahwa permainan “Jamuran” tidak hanya menyenangkan tetapi juga mengajarkan anak-anak tentang kebersamaan dan mengenalkan mereka pada nama-nama jamur yang ada di lingkungan sekitar.