Pelecehan Oleh Guru SD – Kabar memprihatinkan datang dari Lumajang, Jawa Timur, di mana seorang guru Sekolah Dasar (SD) berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) diduga kuat melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap enam siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kasus ini sontak menggemparkan masyarakat setempat dan menimbulkan kecaman keras dari berbagai pihak.
Berdasarkan informasi dari Kompas .com, dugaan pelecehan ini terjadi di luar jam sekolah dan tidak di lingkungan sekolah. Pelaku yang berinisial S, diduga melakukan aksinya dengan modus membujuk dan merayu para korban. Terungkapnya kasus ini bermula dari laporan salah satu korban kepada orang tuanya, yang kemudian diteruskan kepada pihak kepolisian.
Pihak kepolisian Resor Lumajang telah menerima laporan terkait dugaan pelecehan ini dan tengah melakukan investigasi intensif. Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lumajang, Aipda Erni Muryati, membenarkan adanya laporan tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan visum terhadap para korban.
Kasus ini menjadi sorotan tajam karena pelaku merupakan seorang pendidik berstatus ASN yang seharusnya menjadi panutan dan pelindung bagi anak-anak. Dugaan pengkhianatan terhadap kepercayaan ini tentu sangat disesalkan dan menimbulkan trauma mendalam bagi para korban serta keluarga mereka.
Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang telah mengetahui kasus ini, namun hingga saat ini belum memberikan sanksi tegas berupa penonaktifan terhadap pelaku. Sekretaris Dinas Pendidikan Lumajang, Nurul Hidayat, menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dari kepolisian sebelum mengambil tindakan administratif sesuai dengan peraturan kepegawaian ASN. Alasan ini menuai kritik dari berbagai pihak yang menilai penundaan sanksi dapat menimbulkan keresahan di masyarakat.
Masyarakat Lumajang dan berbagai organisasi pemerhati anak menyerukan agar kasus ini diusut tuntas dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal sesuai dengan perbuatannya. Kasus ini menjadi pengingat penting akan perlunya pengawasan yang ketat terhadap tenaga pendidik dan implementasi mekanisme perlindungan anak yang efektif di seluruh lembaga pendidikan dan lingkungan masyarakat.
Kejadian ini diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh anak-anak. Keadilan bagi para korban harus ditegakkan dan langkah-langkah pencegahan harus diperkuat agar kasus serupa tidak terulang kembali di masa depan.