Jombang, Jawa Timur, Selasa, 8 April 2025, pukul 18.06 WIB – Indonesia memiliki sejarah panjang dalam perkembangan pendidikan Islam, dan salah satu pilar pentingnya adalah keberadaan pesantren. Di antara ribuan pesantren yang tersebar di seluruh Nusantara, beberapa di antaranya memiliki akar sejarah yang sangat dalam, menjadi saksi bisu perkembangan Islam dan pendidikan di Indonesia. Mari kita mengulas jejak langkah pesantren tertua di Indonesia!
Jejak Awal Pendidikan Islam Terorganisir:
Meskipun sulit menentukan secara pasti mana pesantren yang pertama kali berdiri, banyak catatan sejarah dan tradisi lisan yang mengarah pada beberapa pesantren di Jawa Timur sebagai yang tertua. Salah satunya adalah Pesantren Luhur Al-Islami yang berlokasi di Dusun Tebuireng, Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Konon, pesantren ini didirikan oleh Kyai Hasyim Asy’ari pada akhir abad ke-19, sekitar tahun 1899. Namun, akar pendidikan Islam di tempat ini bahkan diyakini lebih tua, dengan adanya tokoh agama sebelumnya yang melakukan pengajaran secara informal.
Kyai Hasyim Asy’ari: Sosok Ulama Pelopor Pendidikan dan Pergerakan:
Kyai Hasyim Asy’ari dikenal sebagai seorang ulama karismatik yang memiliki pengaruh besar di masanya. Beliau secara formal mendirikan Pesantren Luhur Al-Islami sebagai pusat pendidikan Islam yang komprehensif, tidak hanya mengajarkan ilmu agama seperti fiqih, tauhid, dan tasawuf, tetapi juga ilmu-ilmu lain yang relevan dengan kehidupan bermasyarakat. Metode pengajaran yang digunakan masih sangat tradisional, dengan sistem sorogan (santri membaca kitab di hadapan kiai) dan bandongan (kiai menyampaikan pelajaran secara klasikal). Pada awal abad ke-20, pesantren ini menjadi salah satu pusat intelektual dan pergerakan nasional.
Perkembangan Pesantren dari Masa ke Masa:
Sejak didirikan, Pesantren Luhur Al-Islami terus mengalami perkembangan dari generasi ke generasi kepemimpinan kiai. Pada pertengahan abad ke-20, di bawah kepemimpinan KH. Wahid Hasyim, pesantren ini semakin dikenal luas dan menarik santri dari berbagai daerah. Kurikulum pesantren juga mulai mengalami sedikit penyesuaian dengan masuknya beberapa mata pelajaran umum, meskipun fokus utama tetap pada pendidikan agama. Pada era 1960-an, pesantren ini juga menjadi tempat lahirnya organisasi besar Islam, Nahdlatul Ulama (NU).