Sekolah SDN Boyolali Ajarkan Siswa Belajar Buat Sabun Ramah Lingkungan

SDN 1 Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, memiliki cara unik dalam mendidik siswanya untuk peduli lingkungan. Mereka mengadakan kegiatan ekstrakurikuler belajar buat sabun ramah lingkungan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan bahan-bahan alami di sekitar mereka.

Dalam kegiatan belajar buat sabun ini, siswa diajarkan cara membuat sabun mandi dan sabun cuci piring menggunakan bahan-bahan alami seperti minyak kelapa, soda api, dan ekstrak buah-buahan. Mereka juga diajarkan tentang manfaat dari setiap bahan yang digunakan dan bagaimana cara mengolah limbah sabun agar tidak mencemari lingkungan.

“Kami ingin siswa kami tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga memiliki kesadaran lingkungan yang tinggi. Dengan belajar buat sabun ramah lingkungan, mereka bisa belajar tentang kimia sederhana dan bagaimana cara memanfaatkan bahan-bahan alami,” ujar Kepala Sekolah SDN 1 Mojosongo, Sri Mulyani, S.Pd.

Kegiatan belajar buat sabun ini mendapat sambutan positif dari siswa dan orang tua. Mereka senang karena anak-anak mereka tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga praktik langsung membuat produk yang bermanfaat.

“Anak saya jadi lebih semangat ke sekolah sejak ada kegiatan ini. Dia jadi tahu bagaimana cara membuat sabun dari bahan-bahan alami dan bagaimana cara menjaga lingkungan,” kata salah satu orang tua siswa.

Selain belajar buat sabun, SDN 1 Mojosongo juga memiliki program-program lain yang berkaitan dengan lingkungan, seperti bank sampah, kebun sekolah, dan program daur ulang. Mereka berharap, dengan berbagai program ini, siswa mereka bisa menjadi generasi yang peduli lingkungan dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

“Kami ingin menciptakan lingkungan sekolah yang hijau dan bersih. Kami juga ingin siswa kami menjadi agen perubahan yang bisa mengajak masyarakat untuk lebih peduli lingkungan,” tambah Sri Mulyani.

Kegiatan belajar buat sabun di SDN 1 Mojosongo ini bisa menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia untuk mengadakan kegiatan serupa. Dengan kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar tentang sains dan teknologi, tetapi juga tentang pentingnya menjaga lingkungan.