Hari: 4 April 2025

Tragedi Sukabumi: 3 Pria Tewas Sia-sia Usai Tenggak Antiseptik, Miras Oplosan Maut Kembali Makan Korban

Tragedi Sukabumi: 3 Pria Tewas Sia-sia Usai Tenggak Antiseptik, Miras Oplosan Maut Kembali Makan Korban

Tragedi memilukan kembali terjadi di Sukabumi, Jawa Barat. Tiga pria, IR (23), DYS (26), dan D, meregang nyawa setelah menenggak minuman keras (miras) oplosan yang dicampur dengan antiseptik. Kejadian ini menambah daftar panjang korban Minum Antiseptik di Indonesia dan menjadi sorotan tajam akan bahaya konsumsi alkohol ilegal. Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengenai kronologi kejadian, kandungan berbahaya dalam miras oplosan, serta upaya pencegahan yang perlu dilakukan.

Kronologi Kejadian Tragis

  • Ketiga korban diketahui menenggak minum yang dicampur dengan antiseptik.
  • Setelah mengonsumsi minuman mematikan tersebut, mereka mengalami gejala keracunan yang parah.
  • Meskipun sempat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit, nyawa ketiga pria tersebut tidak dapat diselamatkan.
  • Pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan untuk mengungkap sumber miras oplosan dan menangkap pelaku yang bertanggung jawab.

Kandungan Berbahaya dalam Miras Oplosan

  • Miras oplosan seringkali mengandung bahan-bahan berbahaya seperti metanol, yang sangat beracun bagi tubuh.
  • Penambahan antiseptik ke dalam miras oplosan semakin memperparah efek racunnya.
  • Kombinasi bahan-bahan kimia ini dapat menyebabkan kerusakan organ vital, seperti hati, ginjal, dan otak, serta berujung pada kematian.

Bahaya Konsumsi Antiseptik

  • Antiseptik adalah bahan kimia yang dirancang untuk membunuh kuman di luar tubuh.
  • Antiseptik tidak untuk dikonsumsi, karena dapat menyebabkan keracunan yang parah jika tertelan.
  • Gejala keracunan antiseptik meliputi mual, muntah, sakit perut, gangguan pernapasan, dan bahkan kematian.

Upaya Pencegahan dan Penanggulangan

  • Pihak berwenang perlu meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap peredaran miras oplosan ilegal.
  • Edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya konsumsi miras oplosan dan antiseptik sangat penting.
  • Peran aktif keluarga dan masyarakat dalam mencegah konsumsi miras oplosan juga diperlukan.
  • Pemerintah harus memberi tindakan tegas terhadap para pelaku yang membuat miras oplosan.

Kesimpulan

Tragedi di Sukabumi ini menjadi pengingat yang menyakitkan akan bahaya miras oplosan. Diperlukan upaya bersama dari semua pihak untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali. Kesadaran akan bahaya konsumsi alkohol ilegal dan antiseptik perlu ditanamkan sejak dini.

Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat bagi para pembaca, terimakasih !.

Ngeuyeuk Seureuh: Tradisi Sunda yang Sarat Makna, Pendidikan Seks dan Nasihat Pernikahan bagi Calon Pengantin!

Ngeuyeuk Seureuh: Tradisi Sunda yang Sarat Makna, Pendidikan Seks dan Nasihat Pernikahan bagi Calon Pengantin!

Ngeuyeuk Seureuh merupakan salah satu rangkaian upacara adat pernikahan Sunda yang sarat makna. Tradisi ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi wadah pendidikan seks dan pemberian nasihat pernikahan bagi calon pengantin. Melalui simbol-simbol dan prosesi yang dijalankan, calon pengantin dibekali pengetahuan dan pemahaman tentang kehidupan rumah tangga, termasuk aspek intim di dalamnya.

Makna Filosofis Ngeuyeuk Seureuh

  • Simbolisasi Kehidupan Rumah Tangga:
    • Setiap bahan dan prosesi dalam Ngeuyeuk Seureuh memiliki makna simbolis yang berkaitan dengan kehidupan rumah tangga.
    • Daun sirih, pinang, kapur, gambir, dan rempah-rempah lainnya melambangkan berbagai aspek dalam hubungan suami istri, seperti kasih sayang, kesetiaan, dan keharmonisan.
  • Pendidikan Seks Secara Tidak Langsung:
    • Melalui simbol-simbol tersebut, para sesepuh adat memberikan pendidikan seks secara tidak langsung kepada calon pengantin.
    • Mereka menjelaskan tentang pentingnya menjaga keharmonisan hubungan intim dan saling memahami kebutuhan pasangan.
  • Nasihat Pernikahan:
    • Selain pendidikan seks, Ngeuyeuk Seureuh juga menjadi momen untuk memberikan nasihat pernikahan kepada calon pengantin.
    • Para sesepuh adat berbagi pengalaman dan wejangan tentang cara membangun rumah tangga yang langgeng dan bahagia.

Prosesi dan Simbol dalam Ngeuyeuk Seureuh

  • Persiapan Bahan:
    • Berbagai bahan seperti daun sirih, pinang, kapur, gambir, rempah-rempah, dan kain putih disiapkan dengan tata cara khusus.
  • Prosesi Ngeuyeuk:
    • Calon pengantin didudukkan di atas tikar pandan, dikelilingi oleh sesepuh adat dan keluarga.
    • Mereka kemudian melakukan berbagai prosesi, seperti mengunyah sirih, membelah pinang, dan mengikat daun sirih, yang masing-masing memiliki makna simbolis.
  • Pemberian Nasihat:
    • Setelah prosesi selesai, para sesepuh adat memberikan nasihat pernikahan kepada calon pengantin.
    • Nasihat tersebut mencakup berbagai aspek kehidupan rumah tangga, termasuk komunikasi, tanggung jawab, dan saling pengertian.

Ngeuyeuk Seureuh adalah tradisi Sunda yang kaya akan makna dan nilai-nilai luhur. Tradisi ini bukan hanya sekadar ritual pernikahan, tetapi juga menjadi wadah pendidikan seks dan pemberian nasihat pernikahan bagi calon pengantin. Melalui simbol-simbol dan prosesi yang dijalankan, calon pengantin dibekali pengetahuan dan pemahaman tentang kehidupan rumah tangga, sehingga mereka siap untuk membangun keluarga yang bahagia dan harmonis.

Polisi Amankan Puluhan Siswa Bolos di Tangsel, Orang Tua Dipanggil

Polisi Amankan Puluhan Siswa Bolos di Tangsel, Orang Tua Dipanggil

Aparat kepolisian dari Polsek Pondok Aren, Tangerang Selatan, mengamankan puluhan siswa bolos sekolah pada hari Jumat, 16 Februari 2024. Para siswa bolos ini kedapatan sedang berkumpul di sebuah lokasi di kawasan Pondok Aren saat jam pelajaran sekolah berlangsung.

Menurut keterangan dari Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang Askar Sodiq, pengamanan para siswa bolos ini dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari masyarakat. Masyarakat resah dengan keberadaan para siswa yang berkumpul saat jam sekolah.

“Awalnya anggota melakukan patroli setelah mendapatkan informasi dari masyarakat banyak siswa dan siswi yang nongkrong di jam belajar,” kata Kompol Bambang.  Terheran-heran kenapa bisa ada siswa yang tetap keluar lama saat jam pelajaran sekolah, petugas langsung datangi dan minta keterangan.

Polisi kemudian mendatangi lokasi yang dilaporkan oleh masyarakat. Di sana, polisi menemukan puluhan siswa dari berbagai SMA di Tangerang Selatan dan Tangerang yang sedang berkumpul. Para siswa tersebut kemudian diamankan dan dibawa ke Mapolsek Pondok Aren.

“Ada 22 pelajar yang kami temukan sedang nongkrong di sana,” katanya.

Di Mapolsek Pondok Aren, polisi melakukan pendataan terhadap para siswa tersebut. Polisi juga memanggil orang tua dan pihak sekolah dari para siswa tersebut untuk diberikan pembinaan.

“Orang tua dan pihak sekolah sudah kami panggil agar anak-anak diberikan pembinaan,” katanya.

Setelah diberikan pembinaan, para siswa tersebut kemudian dipulangkan ke rumah masing-masing. Polisi juga meminta para siswa untuk membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya.

“Salah satu tujuan kami mengamankan anak-anak tersebut karena dikhawatirkan mau tawuran. Tapi sejauh ini tidak ditemukan ada senjata tajam pada anak-anak ini,” pungkasnya.  

Kasus ini menjadi perhatian serius bagi pihak kepolisian dan Dinas Pendidikan Tangerang Selatan. Pihak kepolisian mengimbau kepada para orang tua dan pihak sekolah untuk meningkatkan pengawasan terhadap para siswa agar tidak bolos sekolah.

Informasi Tambahan:

  • Tanggal Kejadian: Jumat, 16 Februari 2024
  • Lokasi: Kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan
  • Jumlah Siswa: 22 siswa
  • Instansi Terkait: Polsek Pondok Aren